Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 10 September 2009

Polarisasi Ikatan Kovalen






Percobaan Uji Polaritas

Tujuan : Menyelidiki kepolaran senyawa
Alat dan Bahan :
1. Buret dapat diganti dengan pipet tetes yang dimodifikasi
2. Gelas kimia
3. Penggaris polietilen atau batang kaca
4. Kain wol atau kain flannel (dapat diganti dengan rambut kering /tak berminyak)
5. Air/akuades
6. Karbon tetraklorida (CCl4)
7. Aseton
Cara Kerja :
1. Pasang buret kering pada standarnya
2. Gosok-gosokkan penggaris pada rambut kering atau kain flanel
3. Isi buret dengan akuades, buka kran buret dan dekatkan penggaris yang sudah pada cucuran air. Perhatikan aliran airnya berbelok atau tidak.
4. Ganti buret dengan buret kering. Kemudian ulangi prosedur diatas dengan CCl4
dan aseton

Sebelum percobaan pasanglah alat seperti gambar di atas
Jika aliran berbelok berarti bersifat polar dan jika tidak berbelok bersifat nonpolar

Data Pengamatan


Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa batang penggaris politena bila digosok dapat menarik potongan kecil kertas bila didekatkan?
2. Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan magnet yang terdapat pada batang penggaris kaca?
3. Apakah molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa ion atau kovalen?
4. Manakah senyawa-senyawa yang diujikan termasuk senyawa kovalen polar atau kovalen non polar!
Kesimpulan:
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Senyawa kovalen Polar
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Contohnya molekul HCl




Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Ciri-ciri senyawa kovalen bersifat polar bila :
1.Berbentuk tidak simetris
cont. H2O dan NH3

2. Mempunyai momen dipol
Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
Momen dipol terjadi karena senyawa kovalen terbentuk dari 2 atom dengan keelektronegatifan berbeda
Cont.HCl,HBr

Senyawa Kovalen Non Polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Cont: H2,Cl2,N2,O2

Ciri-ciri senyawa kovalen non polar
1. Berbentuk simetris
Misalnya senyawa
CH4, CCl4, BF3, BeCl2
2. Tidak mempunyai momen dipol
Cont.CH4,CCl4,CBr4


Senin, 07 September 2009

Daftar Nilai

Bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari KKM, harap mengikuti remidi

Daftar Nilai Kelas X-4

Daftar Nilai Ulangan Struktur Atom Dan SPU

Daftar Nilai Mid semester 1




Daftar Nilai Kelas X-3
Daftar Nilai Ulangan Struktur Atom Dan SPU


Daftar Nilai Mid Semester 1


Rabu, 02 September 2009

Ikatan Logam

Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.


Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

Tags:
Ikatan Kimia
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Polarisasi Ikatan Kovalen
Animasi flash Proses Pembentukan Ikatan Kovalen
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
 
WELCOME TO MY BLOG