Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 19 Januari 2010

Hidrolisis Garam

Reaksi asam dan basa menghasilkan garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah. Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat ada juga yang merupakan basa lemah.
Beberapa contoh asam kuat:
H2SO4.......asam sulfat
HCl..........asam klorida
HBr.........asam bromida
HI..........asam Yodida
HNO3........asam nitrat
HClO3.......asam klorat
HClO4.......asam perklorat
Beberapa contoh basa kuat
Li(OH)2....lithium hidroksida
NaOH........natrium hidroksida
KOH..........kalium hidroksida
Ca(OH)2...kalsium hidroksida
Ba(OH)2...barium hidroksida
RbOH........rubidium hidroksida
Sr(OH)2...stronsium hidroksida







Sifat- sifat larutan garam


Sifat-sifat larutan garam ada 3 macam yaitu :


1. Larutan garam yang bersifat netral yaitu garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau terbentuk dari asam lemah dan basa lemah. Contoh : NaCl , CH3COONH4


2. Larutan garam yang bersifat asam yaitu garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah. Contoh : NH4Cl, Al2(SO4)3


3. Larutan garam yang bersifat basa yaitu garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. Contoh : CH3COONa, Na2CO3


4. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, basa,


netral .Karena garam ini terhidrolisis sempurna, maka harga pH bukan tergantung pada konsentrasi garamnya, tetapi bergantung pada harga Ka dan Kb-nya.


a. Jika Ka = Kb ,larutan garam bersifat netral (pH=7)


b. Jika Ka = Kb , larutan garam bersifat asam (pH<7)


c. Jika Ka = Kb , larutan garam bersifat basa (pH>7)

Garam terdiri dari 4 jenis
1. Terbentuk dari asam kuat dan basa kuat ,bersifat netral contohnya NaCl,K2SO4
2. Terbentuk dari asam kuat dan basa lemah ,bersifat asam, contohnya NH4Cl dan
Al2(SO4)3
3. Terbentuk dari asam lemah dan basa kuat , bersifat basa, contohnya
CH3COONa,HCOOK,Na2CO3
4. Terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, sifatnya tergantung harga Ka dan Kb, contohnya (NH4)2CO3


pH larutan garam


1. Garam yang berasal dari Asam kuat dan Basa kuat tidak mengalami hidrolisis. pH = 7


2. Garam yang berasal dari Asam lemah dan Basa kuat hanya mengalami hidrolisis sebagian dalam air.


Rumus :









3. Garam yang berasal dari Asam kuat dan Basa lemah hanya mengalami hidrolisis sebagian dalam air.
















4. Garam yang berasal dari Asam lemah dan Basa lemah mengalami hidrolisis total dalam air.


Rumus :










LATIHAN


1. Tentukan pH dari :



a. larutan KCl 0,01 M



b. larutan Mg(NO3)2 0,2 M



c. larutan KNO3 0,5 M



2. Tentukan pH larutan NH4Cl 0,02 M ! (Kb = 1,8.10-5)




3. Untuk membuat larutan garam CH3COONa dengan pH=10, hitung massa CH3COONa yang harus dilarutkan dalam 100 ml air ! (Mr=82, Ka=10-5).









Kunci Jawaban :




1. a. pH KCl 0,01 M = 7, karena KCl merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah.




b. pH Mg(NO3)2 0,2 M = 7, karena Mg(NO3)2 merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat.







c. pH KNO3 0,5 M = 7, karena KNO3 merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan


basa kuat.



2. NH4Cl(aq) -----> NH4+(aq) + Cl-(aq)



0,02 M........... 0,02 M



















[H+] = 3,3 . 10 -6


pH = -log 3,3 . 10-6


= 6 – log 3,3



3. pH = 10


pOH = 14-10 = 4




[OH-] = 10-4











[G] = 10 M


n = 10 x0,1 = 1 mol



m CH3COONa = 1 x 82 = 82 gram






Kamis, 14 Januari 2010

Larutan penyangga

1. Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau larutan buffer adalah : Larutan yang mempunyai pH tetap dan mampu menahan perubahan pH jika ditambah sedikit asam atau basa. Secara umum larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya (garam dari asam lemah tersebut) atau basa lemah dengan asam konjugasinya (garam dari basa lemah tersebut). Sifat larutan yang terbentuk berbeda dari

komponen-komponen pembentuknya.

Contoh larutan penyangga :

a. Campuran CH3COOH dengan CH3COONa
b. Campuran NH4OH dengan NH4Cl

2. pH Larutan Penyangga

....a. Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )

Rumus : [ H+ ] =Ka.na/nbk...........................

nbk = jumlah mol basa konjugasi

..... .....na = jumlah mol asam lemah
.......... Ka = tetapan ionisasi asam lemah


b. Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa)

......Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak.................................

............nak = jumlah mol asam konjugasi
. ..........Kb = tetapan ionisasi basa lemah
............ nb = jumlah mol basa lemah

c. Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )

...Rumus : [ H+ ] = Ka.na/nbk.....................

... nbk = jumlah mol basa konjugasi

......... na = jumlah mol asam lemah
.. .......Ka = tetapan ionisasi asam lemah

d. Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa )

... Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak.......................

...nak = jumlah mol asam konjugasi

... ......nb = jumlah mol basa lemah
... ......Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Rumus Pengenceran : V1xM1 = V2xM2

3. Fungsi Larutan Penyangga

a. Dalam tubuh makhluk hidup

Dalam tubuh manusia terdapat sistem penyangga yang berfungsi untuk mempertahankan harga pH.

Contoh :

- Dalam darah terdapat sistem penyangga antara lain asam bikarbonat, hemoglobin, dan oksihemoglobin. Karbon dioksida terbentuk secara metabolik dalam jaringan kemudian diangkut oleh darah sebagai ion bikarbonat.

- Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagai berikut :

-H3PO4- + H2O --->HPO42- + H3O+

b. Dalam kehidupan sehari-hari

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam berbagai bidang seperti biokimia, bakteriologi, kimia analisis, industri farmasi, juga dalam fotografi dan zat warna.
Dalam industri farmasi, larutan penyangga digunakan pada pembuatan obat- obatan agar obat tersebut mempunyai pH tertentu dan tidak berubah.


LATIHAN

1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH3COOH 0,1M dicampur dengan 400ml larutan CH3COONa 0,1M (Ka CH3COOH = 1,8x10-5) !

2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100 ml larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8x10-5)

3. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa 1M ditambahkan larutan HCl 1M sebanyak iml. Tentukan pH larutan setelah penambahan HCl 1M ! ( Ka = 1,8 x 10-5 )

4. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa 1M ditambah 50 ml air. Tentukan pH larutan setelah pengenceran !

5. Jelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan beri contohnya !

Kunci Jawaban :

1. mol CH3COOH = 800 x 0,1 = 80 mmol

mol CH3COONa = 400 x 0,1 = 40 mmol

[ H+ ] = Ka .na/nbk

= 1,8 x 10-5 x( 80/40)

= 3,6 x 10 -5

pH = -log 3,6 x 10 -5

= 5 – log 3,2


2. mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol

mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol

[OH-] = 1,8 x10 -5 x(200/50)

= 7,2 x 10 -5

pOH = - log 7,2 x 10 -5

= 5 – log 7,2

pH = 14 – (5-log 7,2)

= 9 + log 7,2


3. mol CH3COOH = 50 x 1 = 50 mmol

mol CH3COONa = 50 x 1 = 50 mmol

mol HCl = 1 x 1 = 1 mmol

CH3COONa + HCl ----> CH3COOH + NaCl

Mula-mula :.................. 50 mmol...........1 mmol.......50 mmol -

Bereaksi : ...................... 1 mmol...........1 mmol......1 mmol........1 mmol

____________________________________________________________ -

Sisa.........:.................. 49 mmol ............. -..............51 mmol.......1 mmol

Jadi pH = -log (1,8 x 10-5 x 51/49)

= -log 1,87 x 10-5 = 5 – log 1,87

4. Pengenceran CH3COOH : V1.M1 = V2.M

50x1 = 100xM2

M2 = 0,5

Pengenceran CH3COONa : V1.M1 = V2.M2

50x1 = 100xM2

M2 = 0,5

Rabu, 13 Januari 2010

Kurva Titrasi Asam Basa

Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi pada
beberapa titik yang berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva titrasi tergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.

a. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M, reaksi yang terjadi sebagai berikut :

HCl(aq) + NaOH(aq) ---->NaCl(aq) + H2O(aq)


Kurva asam kuat dengan basa kuat dapat dilihat pada gambar diatas. pH sebelum NaOH =1,

Setelah penambahan 10 ml NaOH pH menjadi 1,37. Penambahan 25 ml NaOH pH = 7,

karena terjadi titik ekuivalen yang menyebabkan larutan garam NaCl bersifat netral. Penambahan 26 ml NaOH berubah drastic menjadi 11,29. Garam NaCl yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan elektrolit kuat tidak akan terhidrolisis, karena larutannya bersifat netral (pH=7).

Contoh : NaCl(aq) ----> Na+(aq) + Cl-(aq)

Na+(aq) + H2O(l) ---->

Cl- (aq) + H2O(l)---->

b. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah

Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NH3 0,1 M (Kb = 10-5). Reaksinya sebagai berikut :

HCl(aq) + NH3(aq) ---->NH4Cl(aq)

Sebelum penambahan NH3, pH =1, setelah penambahan 10 ml NH3, pH =1,37,

penambahan 25 ml NH3, pH=5,15 yang merupakan titik ekuivalen. Penambahan 26 ml NH3, pH berubah sedikit, yaitu 6,1.

Penambahan sedikit basa maka pH garam hamper tidak berubah, sehingga merupakan larutan penyangga. Titik ekuivalen terjadi pada pH<7,>karena garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam.

NH4Cl(aq) ---> NH4(aq) + Cl-

NH4+(aq) + H2O(l) ---> NH4OH(aq) + H+(aq)

Cl-(aq) + H2O(l) --->

c. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

Reaksi antara 25 ml HC2H3O2 0,1 M (Ka= 1,74.10-5) dengan NaOH 0,1 M.
Reak
si : HC2H3O2(aq) +NaOH(aq) ---> C2H3O2Na(aq) + H2O(l)


Penambahan 10 ml NaOH pH berubah menjadi 4,58, penambahan 25 ml terjadi titik ekuivalen

Pada pH = 8,72. Penambahan 26 ml NaOH pH =10,29. Pada grafik diatas,

penambahan sedikit basa, maka pH akan naik sedikit, sehingga termasuk larutan penyangga. Titik ekuivalen diperoleh pada pH >7. Hal itu disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa.

C2H3O2Na(aq) ---> CH3COO-(aq) + Na+(aq)

C2H3O2(aq) + H2O(l) ---> C2H3O2H(aq) + OH-(aq)

Na+(aq) + H2O(l) --->

d. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah

Contoh yang biasa untuk kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah asam etanoat dan amonia

CH3COOH (aq) + NH3(aq) --->CH3COONH4 (aq)

Hal ini juga terjadi karena keduanya bersifat lemah - pada kasus tersebut, titik ekivalen kira-kira terletak pada pH 7.

Gambar ini hanyalah penggabungan gambar yang telah anda lihat. Sebelum titik ekivalen sama seperti kasus amonia - HCl. Setelah titik ekivalen seperti bagian akhir kurva asam etanoat - NaOH.


Perhatian bahwa kurva tersebut sedikit tidak curam pada gambar ini. Malahan, terdapat sesuatu yang dikenal dengan "titik infleksi". Kecuraman yang berkurang berarti bahwa sulit melakukan titrasi antara asam lemah vs basa lemah.

LATIHAN

1. Hitunglah kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 gram urea dalam 100 gram air !

2. Hitunlah jumlah mol zat yang dihasilkan dari 2,4 gram Mg yang direaksikan dengan asam sulfat ! (Ar Mg=24)

3. Apabila 100 ml H2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 400 ml larutan NaOH 0,1 M,tentukan banyaknya NaOH sisa dan hasil reaksinya !

4. Tentukan kadar asam asetat pada cuka makan, bila 10 ml cuka diencerkan tepat 100 ml dan sebanyak 20 ml cuka encer tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 30 ml ! (ρ = 1 gram/ml, Mr CH3COOH =60)

5. Jika kita memiliki 5 ml larutan NH3 1,48 M, berapakah volume akhir larutan

setelah diencerkan menjadi 1 M !


Kunci Jawaban

1. m = 1000/p x gram/Mr

= 1000/1000 x 10/60

= 1,7 mol/kg

2. Mg(S) + H2SO4(aq) MgSO4(aq) + H2(g)

Mg yang bereaksi = gram/Mr

= 2,4/24 = 0,1 mol

MgSO4 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol

H2 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol

3. mol H2SO4 mula-mula = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol

Mol NaOH mula-mula = 400 ml x 0,1 M = 40 mmol

......................H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(aq)

Mula-mula : 10 mmol ........40 mmol........ - -

Bereaksi : 10 mmol .............20 mmol ........10 mmol......... 20 mmol

_____________________________________________-

Sisa .........;: _..................... 20 mmol .........10 mmol .......20 mmol

Sehingga didapat hasil reaksi = ..........10 mmol Na2SO4 dan sisa pereaksi = 20 mmol NaOH.

4. Pengenceran cuka

Cuka sebelum diencerkan = V1, M1

Cuka sesudah diencerkan = V2, M2

V1 x M1 = V2 xM2

10 x M1 = 100 x M2

M1 = 10 M2 .......... (1)

Titrasi

Asam cuka = VA, MA, nA

NaOH = VB, MB, nB

Rumus penetralan

VA x MA x nA = VB x MB x nB

20 x MA x 1 = 30 x 0,1 x 1

MA = 0,15 M......(2)

Dimana MA = M2 = 0,15 M, subtitusi persamaan (1)

M1 = 10 M2 = 10 x 0,15 M

M1 = 1,5 M

% cuka = M x Mr/ ρ x10

= 1,5 x 60/1x10



Selasa, 12 Januari 2010

Titrasi Asam Basa

1. Pengertian Titrasi Asam Basa
Titrasi merupakan cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa (penetralan) disebut titrasi asam basa.
Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku.
Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai
perubahan warna indikatornya.
Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya warna indikator.

2. Perhitungan Kimia dalam Reaksi Larutan
a. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1 liter larutan.

b. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut yang dinyatakan dalam satuan
mol/kg.

Latihan :
1. Hitunglah molaritas dari 5,85 gram NaCl(Mr=58,5) yang dilarutkan dalam 500 ml air !
2. Larutan NaOH 2 molal dibuat dari x gram NaOH yang dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan
massa x gram NaOH !


Kunci Jawaban

1. Diketahui : m NaCl = 5,85
Mr NaCl = 58,5
V = 500 ml
Ditanya : M NaCl ?
Jawab :



M=0,2M
2.Diketahui : m = 0,2 m
Mr NaOH = 40
m pelarut = 200 gr
Ditanya : m NaOH
Jawab :



gr=16 gram

3. Hitungan Titrasi
Pada titrasi jumlah ekuivalen asam = jumlah ekuivalen basa.
Ekuivalen asam = ekuivalen basa
VA x NA = VB x NB
Atau : VA x MA x nA = VB x MB x nB

VA = vol. larutan asam .....MA = molaritas larutan asam
VB = vol. larutan basa...... MB = molaritas larutan basa
NA = normalitas larutan asam..... nA = valensi larutan asam
NB = normalitas larutan basa .......nB = valensi larutan basa

Contoh Soal :
1. Larutan HCl 0,3 M dititrasi dengan larutan NaOH, titik akhir titrasi tercapai bila 10 ml larutan
HCl memerlukan 75 ml larutan NaOH. Tentukan molaritas NaOH !
2. Tentukan konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M !

Penyelesaian :
1. Diketahui : MA = 0,3 M VB = 75 ml
VA = 10 ml nB = 1
NA = 1
Ditanya : MB ?
Jawab :


MB= 0,04M
2. Diketahui : VA = 100 ml VB = 20 ml
MA = 0,1 M nB = 2
NA = 1
Ditanya : MB ?
Jawab : VA x MA x nA = VB x MB x nB
100 x 0,1 x 1 = 20 x MB x 2
MB = 0,25 M
 
WELCOME TO MY BLOG