Minggu, 30 Januari 2011
Nitrogen Dioksida, Ozon & Senyawa Timbal Dapat Meningkatkan Bahaya Polusi untuk Anak Perkotaan
Efek kesehatan yang merugikan dari ozon (O3) dan nitrogen dioksida (NO2) telah dikenal selama beberapa dekade. The Clean Air Act didirikan pada tahun 1963, tetapi ambien kualitas tidak diatur sampai tahun 1970, dan pada tahun 1971 EPA telah membentuk satu jam Nasional Standar Kualitas Udara Ambien (NAAQS) dari 0,08 ppm untuk kedua O3 dan nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida dan ozon adalah dua dari luar ambien polutan kimia utama yang mempengaruhi penderita asma. Selain itu, nitrogen dioksida berperan dalam pembentukan hujan asam, memberikan kontribusi terhadap pemanasan global, dan menghambat pertumbuhan tanaman. Ozon dipermukaan mengganggu kemampuan tanaman untuk memproduksi (berfotosintesis) dan menyimpan makanan, dan menurunkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Hanya ketika kita berpikir bahwa kita mendapatkan pegangan di seluruh catatan kriminal dua senyawa, ilmuwan dari University of California, Irvine telah menghubungkan mereka ke yang lain melarang lingkungan dan kesehatan, timbal (Pb). Dalam abstrak yang diterbitkan di Lingkungan. Sci. Teknologi, 14 Oktober 2009 (pasal ASAP) RD Edwards, NL Lam, L. Zhang, MA Johnson dan MT Kleinman dari Sekolah Kedokteran Universitas California, Irvine melaporkan bahwa nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3) dari kendaraan emisi bereaksi dengan permukaan yang dicat dengan cat mengandung timbal dan meningkatkan pelepasan timbal. Menurut Edwards, cat terbuat dari dua komponen dasar: butiran pigmen dan pengikat polimer tak jenuh yang mengikat mereka bersama-sama. O3 dan NO2 , biasanya bereaksi dengan senyawa tak jenuh. Edwards dan koleganya menduga bahwa karakteristik ini mungkin bisa membuat butiran pigmen timbal menjadi terdapat di debu rumah atau kepegang tangan anak-anak di lingkungan perkotaan di mana O3 dan NO2 sering terdapat dalam konsentrasi tinggi.
Para peneliti melapisi stainless steel dengan lapisan tipis cat mengandung timbal dan terkena NO2 dan O3. Mereka kemudian menganalisis permukaan dilapisi menggunakan reflectometry dan pemindaian mikroskop elektron. Mereka juga menyeka permukaan dan dihitung jumlah timbal di tisu. Edwards dan koleganya melaporkan bahwa NO2 dan O3 mengubah morfologi permukaan 'dan secara signifikan meningkatkan jumlah timbal yang dapat tersapu dari mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak penekanan harus ditempatkan pada penghilangan cat mengandung timbal dari lingkungan perkotaan dan menurunkan emisi O3 dan NO2 di kota-kota Amerika yang masih remediating bangunan tua dan di negara-negara berkembang , cat mengandung timbal masih dijual.
terjemahan dari http://environmentalchemistry.com/yogi/environmental/200912_nitrogen_dioxide_ozone_and_lead_endanger_children.html
Sabtu, 29 Januari 2011
Ester
Rumus umum asam ester adalah
1) Tata Nama Ester
Dengan menyebutkan gugus alkilnya, kemudian diikuti karboksilatnya.
Contoh
2) Isomer Ester
Isomer ester disebabkan oleh gugus alkil dan gugus alkanoatnya. Selain
itu ester juga berisomer dengan asam karboksilat.
Conoh: isomer C4H8O2
1) Sebagai asam karboksilat
2) Sebagai ester
3) Sifat-Sifat Ester
a) Sifat Fisis
(1) Ester memiliki titik didih dan titik beku yang lebih rendah dari titik
didih dan titik beku asam karboksilat asalnya.
(2) Ester suku rendah berupa zat cair yang berbau harum (beraroma
buah-buahan).
b) Sifat Kimia
(1) Ester bersifat netral dan tidak bereaksi dengan logam natrium
maupun PCl3.
(2) Ester dapat mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan
alkohol.
(3) Hidrolisis ester suku tinggi dengan NaOH atau KOH menghasilkan
sabun dan gliserol (reaksi penyabunan).
Contoh:
(4) Ester dapat mengalami reduksi menjadi alkohol.
(5) Reduksi terhadap ester tak jenuh suku tinggi (minyak atau lemak
cair) yang menghasilkan mentega.
4. Kegunaan Ester
1) Senyawa ester dengan rantai pendek (ester yang
berasal dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah) banyak terdapat dalam buah-buahan
yang menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan.
Senyawa ester ini banyak digunakan sebagai penyedap
atau esens.
Aroma pisang pada makanan atau minuman dapat diperolehdengan menambahkan ester amil asetat. Benzilasetat memberikan aromastrawberry pada makanan atau minuman.
Di samping itu digunakan juga sebagai pelarut pada pembuatan cat, cat kuku, dan perekat.
2) Ester yang berasal dari gliserol dengan asam karboksilat suku rendah atau tinggi (minyak dan lemak).
Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan mentega (margarin).
3) Ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi. Ester ini disebut lilin (wax), lilin ini berbeda dengan lilin hidrokarbon (lilin parafin). Kegunaannya ialah untuk pemoles mobil dan lantai.
Jumat, 28 Januari 2011
Asam Alkanoat
Asam alkanoat atau asam karboksilat merupakan golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional –COOH terikat langsung pada gugus alkil, sehingga rumus umum asam alkanoat adalah :
Contoh :
PEMBENTUKAN RUMUS STRUKTUR ASAM ALKANOAT
2. Tata Nama
Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua cara yaitu:
1) Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat “ pada asam Alkanoat.
2) Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.
Contoh :
PENAMAAN SENYAWA ASAM ALKANOAT
Untuk senyawa-senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabang aturan penamaan IUPAC adalah sebagai berikut :
1) Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.
2) Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh :
3. Sifat – Sifat Asam Alkanoat
Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut sempurna dalam air
b) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut dalam air
c) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukar larut dalam air.
2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama.
3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai karbonnya semakin lemah sifat asamnya.
Contoh :
HCOOH, Ka = 1,0 . 10–4
CH3COOH , Ka = 1,8 . 10–5
CH3CH2COOH, Ka = 1,3 . 10–5
4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut reaksi penetralan.
a) CH3COOH + NaOH ---> CH3COONa + H2O
Asam Etanoat ................ Natrium Etanoat
b) CH3CH2COOH + KOH ---> CH3CH2COOK + H2O
Asam Propanoat ................Kalium Propanoat
5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini dikenal dengan reaksi esterifikasi.
a) CH3COOH + CH3–OH --->CH3COOCH3 + H2O
Asam Etanoat.. Metanol...... Metil Etanoat
b) CH3CH2COOH + CH3CH2–OH ---> CH3CH2COOCH2CH3 + H2O
Asam Propanoat... Etanol............. Etil Propanoat
4. Kegunaan Asam Alkanoat
Penggunaan asam alkanoat dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1) Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan tak berwarna dengan bau yang merangsang. Biasanya digunakan untuk :
a) menggumpalkan lateks (getah karet)
b) obat pembasmi hama
2) Asam asetat atau asam etanoat yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama asam cuka. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan penambah rasa makanan (bakso dan soto)
3) Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng
4) Asam stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari-hari terutama digunakan untuk membuat lilin.
Keton / Alkanon
Alkanon merupakan golongan senyawa karbon dengan gugus fungsi karbonil
Gugus fungsi karbonil terletak di tengah, diapit dua buah alkil. Sehingga alkanon mempunyai rumus umum sebagai berikut :
Contoh :
2. Tata Nama
Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “.
Contoh
TATA NAMA ALKANON
Untuk senyawa-senyawa keton dengan rumus struktur bercabang akan lebih mudah jika penamaannya menggunakan aturan IUPAC, sebagai berikut :
a) Tentukan rantai utama dengan cara pilih deretan C yang terpanjang dan mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.6 di atas.
b) Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor serendah-rendahnya bagi atom C gugus fungsi. Aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa hidrokarbon.
Contoh :
3. Sifat – Sifat Alkanon
Beberapa sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain :
1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna
2) Pada umumnya larut dalam air
3) Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada senyawa non polar.
4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.
Contoh :
dengan dasar sifat ke-4 ini, maka pada umumnya alkanon dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol sekundernya.
Contoh :
4. Kegunaan Alkanon
Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah aseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai :
1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius.
3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.
Aldehida
Senyawa aldehide atau alkanal mempunyai rumus umum
dengan R gugus alkil sehingga rumus umum senyawa aldehide juga dapat ditulis sebagai berikut :
Contoh :
PEMBENTUKAN RUMUS MOLEKUL ALDEHIDA
2. Tata Nama
Untuk memberi nama senyawa-senyawa aldehide menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut: beri nama sesuai nama alkana dengan mengganti aliran “ ana “ menjadi “anal “. Selain aturan IUPAC senyawa-senyawa alkanal juga mempunyai nama-nama trivial.
Contoh :
TATA NAMA ALDEHIDA
Untuk senyawa-senyawa aldehide dengan rumus struktur bercabang menurut IUPAC aturan penamaannya sebagai berikut :
1) Tentukan rantai utama dengan cara : pilih deretan C yang paling panjang dan mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.5 di atas.
2) Penomoran rantai utama dimulai dari atom C yang mengikat gugus fungsi : aturan yang selanjutnya sama dengan yang berlaku untuk senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh :
atau
3. Sifat-sifat Aldehida
1) Senyawa-senyawa aldehida dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom C lebih dari 5 sukar larut dalam air.
2) Aldehida dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
Contoh :
3) Aldehida dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primer.
Contoh :
4. Reaksi spesifik sebagai identifikasi gugus aldehida
1) Gugus aldehida mampu mereduksi larutan fehling (CUO) menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O
R – CHO + 2 CuO -->R – COOH + Cu2O(s)
2) Gugus aldehida mampu mereduksi larutan perak amoniak (larutan AgNO3 dalam larutan NH3 berlebih) yang biasa disebut reaksi Tollens (Ag2O), menghasilkan cermin perak, yaitu endapan perak yang membentuk cermin pada dinding tabung reaksi.
R – CHO + Ag2O --->R – COOH + 2 Ag(S)
Kedua reaksi spesifik ini yang biasanya digunakan sebagai identifikasi adanya senyawa aldehida dalam suatu zat. Sekaligus membedakan aldehida dari keton.
5. Kegunaan Aldehida
Senyawa aldehida yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formaldehida dan Asetaldehida, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehida dalam air dengan kadar ±40% dikenal dengan nama formalin. Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.
2) Formaldehida juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galatin dan Bakelit
3) Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam asetat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
Eter/Alkoksi Alkana
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada satu atom oksigen. Dengan demikian eter mempunyai rumus umum :
R-O-R'
dimana R dan R1 adalah gugus alkil, boleh sama boleh tidak
Contoh :
2. Penamaan Eter
Ada dua cara penamaan senyawa-senyawa eter, yaitu :
1) Menurut IUPAC, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan “alkoksi“ dengan ketentuan sebagai berikut :
– rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya.
– rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya
2) Menurut aturan trivial, penamaan eter sebagai berikut : menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit gugus –O– kemudian diberi akiran eter.
Contoh :
TATA NAMA ETER
3. Sifat-Sifat Eter
Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
4) Mudah terbakar
5) Pada umumnya bersifat racun
6) Bersifat anastetik (membius)
7) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)
R – O – R1 + HX ---> R – O – H + RX
Dengan ketentuan :
– gugus alkil yang panjang yang membentuk alkohol
– gugus alkil yang pendek membentuk alkil halida
Contoh :
CH3 – O – CH2 – CH3 + H Br ---> CH3 – CH2 – OH + CH3Br
Metoksi etana ...........As. Bromida ....Etanol Bromo......... Metana
4. Kegunaan Eter
Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1) Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
2) MTBE (Metil Tertier Butil Eter)
............CH3
.............|
CH3 – C – O – CH3
............|
..........CH3
Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL/TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL/TML.
Kamis, 27 Januari 2011
Penggunaan Alkohol
Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
Misal : lak dan vernis
2) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
3) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
4) Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama Spirtus.
5) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.