Berdasarkanperbedaan letak terikatnya gugus –OH pada atom C. Alkohol dibedakan menjadi tiga yaitu :
1) Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung )
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH n. Butanol
2) Alkohol sekunder yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara langsung
dua atom C yang lain).
2-butanol
3) Alkoho l tersier
yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat secara langsung tiga buah atom C yang langsung)
Contoh :
2 Metil 2 Propanol
Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. Cara yang bisa digunakan
untuk membedakan adalah mengoksidasi menggunakan KMnO4 , K2Cr2O7 , H2CrO4 atau O2 dengan perbedaan sebagai berikut :
a) Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidenya dan jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya.
Contoh:
c) Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
Berdasarkan jumlah gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi alkohol monovalen dan alkohol polivalen.
a) Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional – OH.
Contoh : CH3 – CH2 – OH Etanol
CH3 – CH2 – CH2 – OH Propanol
b) Alkohol polivalen adalah jenis senawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional lebih dari satu.
2 komentar:
informasi dalam blog ini sungguh sangat kaya akan pengetahua dan wawasan baru ygmungkin blom di dapat di buku pada umumnya.
Terima kasih, sangat membantu.
Posting Komentar